Relawan Sejatikah?

Maret 16, 2008

Neh sebenarnya para pengasuh website http://www.pmi-yogya.org, ketiga orangini pernah sebagai tenaga partimer di PMI Cabang Kota Yogyakarta, dengan tugas dan kedudukan masing-masing, seperti

Orang bernama Mukhsinun, sebagai Kepala Bagian Relawan dan PMR, kerjaannya tiap harinya adalah membuat program-program peningkatan kapasitas Relawan dan PMR di PMI, hobinya selalu bikin proposal kegiatan, tapi sayangnya neh orang bahasa inggrisnya kacau balau, pernah suatu ketika dalam sebuah presentasi proposal yang dia buat dan kebetulan tuh proposal di tujukan ke salah satu lembaga dari Jepang, dan kebetulan tuh orang jepang datang buat lihat Mukhsinun berpresentasi, dan dia datang tanpa membawa seorang translate bahasa, karena inun gak bisa bahasa jepang dan inggris, dan tak dinyana si orang jepang juga gak bisa bahasa indonesia dan inggris, tapi si orang jepang membawa penerjemah.

Proses presentasi berjalan, dan sampai pada tahap tanya jawab, dan si jepang bertanya, tapi pada saat bertanya tuh penerjemah lagi nerima telepon, jadilah dua orang kelabakan, tapi dasar mukhsinun, selesai si jepang bertanya, dijawab pula oleh inun dengan bahasa jawa, mending kalo pake bahasa jawa dari jogja atau solo, lah ini pake bahasa jawa banyumasan, apa gak aneh jadinya…

Orang Kedua sebut saja namanya Anggun Gunadi, pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Komunikasi dan Informasi, setahun pertama atau tahun awal di kasih job ama PMI sebagai tenaga partimer adalah sebagai Humas, dia jalanin tapi dia merasa sebagai boneka, jadinya Humas atau Publick Relation itu kan selalu membuat bagaimana citra PMI Positif kan? emang 6 bulan awal dia menjadi Humas, kerjanya sesuai,tapi karena lama-lama dia merasa di peralat oleh sekretaris, jadi deh tulisan-tulisan berbau revolusi dia tampilkan di buletin, mading kertas yang ditempel di tembok semacam orang demonstrasi, tapi setelah itu dia di tawari menjadi Kabag Kominfo, karena sebelumnya dia membuat konsep bahwa perlu adanya institusi yang membidangi tentang citra organisasi, dia membuat konsep dan akhirnya dia yang harus menjalankan konsep tersebut dengan menjadi Kabag Kominfo (sudah jatuh ketimpa tangga)

Dua orang diatas pernah menjadi orang yang paling harus di jauhi dari setiap rapat-rapat koordinasi antar wilayah, daerah bahkan regional, karena bila dua orang itu ikut rapat pasti rapat menjadi mentah hasilnya dan harus lebih panjang, atau dalam rapat atau pertemuan apa saja, pasti ada orang yang merasa jago, pintar atau master dalam menangani sebuah proyek akan menjadi tidak berdaya ketika dua orang itu hadir dalam rapat, karena selalu saja dua orang ini menolak dengan keadaan statis keadaan dimana hanya satu pihak yang di untungkan, atau menolak orang yang berpendapat tapi keluar dari jalur, dan biasanya orang yang ditolak pendapatnya oleh dua orang ini adalah seorang Profesor, doktor, pokonya orang yang memiliki gelar sarjana tinggi dan banyak gelarnya…

Orang ketiga adalah bernama Wahyudin Susilo, posisi Kepala Sub Bagian Informasi dan Tekhnologi, kehadiran orang ketiga ini gara-gara orang kedua atau Kepala Bagian Kominfo mencari orang yang bakal membantu dalam pekerjaan Kominfo, sehingga muncullah Udin sebagai orang ketiga. Dia adalah orang yang pandai dalam mengelola program komputer dan tekhnisnya, namun sayang ini orang paling gak tahan atau boleh di bilang tidak suka dalam hal tulis menulis, padahal dia sedang skripsi, dan skripsi itukan pasti berbentuk karya tulis, neh orang paling males jika disuruh untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan, makanya di blog ini kita tidak akan mendapati tulisan dari Udin.

itulah tiga orang yang selama kurun waktu tahun 2007 selalu bersama, sebenarnya ada satu lagi orang bernama Agung Rahadi Hidayat, posisinya sebagai kepala sub bagian Penanganan Bencana, namun karena survive dirinya dan memiliki idealis tinggi bahwa dia harus menjadi seorang pegawai negeri, maka dia melakukan perjuangan pulang kampung halamannya di Palembang untuk menjadi pegawai negeri, namun sampai tulisan ini di tulisa dia belum menjadi pegawai negeri, kita doa kan bersama semoga Agung jadi pegawai negeri- amin –

Nah, sekarang sudah tahun 2008, berarti tugas mereka telah berakhir, karena kontrak mereka menjadi tenaga partimer pada masing-masing bidang telah selesai di akhir tahun 2007, dan sekarang nasib mereka terkatung-katung

walau akhirnya di Udin membuka warung kelontong kecil-kecilan, si anggun menjadi seorang layouter di sebuah penerbitan dan inun akhirnya menjadi calon suami

danyang nulis ini adalah manajernya para mantan kebag dan kasubag yang pernah menjadi tenaga partimer di PMI Kota Yogyakarta

Tangkap Bola jadi Oon Bloon

Maret 16, 2008

Halo…

Kenalkan saya Anggun Gunadi, tapi teman-teman ada yang panggil mbah darmo dan ada juga yang memanggil Oon Bloon.

Saya akan cerita kenapa saya dipanggil Oon Bloon? Walaupun emang muka saya seperti orang bloon, so mendukung sekali kan di sebut Oon Bloon, tapi bukan karena fisik sebenernya saya di sebut Oon, tapi lebih pada kisah konyol yang saya alami

Begini loh…

Setting kejadian terjadi pada tahun 1998, saat itu saya masih baru saja menjadi mahasiswa di IAIN Sunan Kalijaga yang kahirnya pada tahun 2001 saya tinggalkan untuk menempuh studi di Universitas Negeri Yogyakarta, tapi saya tidak akan menceritakan tentang studi saya di Perguruan Tinggi, karena emang saya orang yang gagal dalam kuliah, kata orang yang bangga dengan gelar sarjana tapi suka membodohi orang loh…

Lanjut…. Ini kisah roman yang sangat konyol, dulu saya dekat dengan beberapa wanita, yak arena saya lelaki tulen yang menyukai makhluk berjenis kelamin wanita, dan dari beberapa wanita sering aku bermain dengannya, bahkan diantara beberapa wanita tersebut aku mungkin paling sering memberikan perhatian yang lebih kepada 3 orang wanita, sebut saja namanya Warti, Parti, dan Surti. Menurut gosip sana-sini, ketiga wanita itu cantik-cantik.

Dan perhatian yang aku berikan pada ketiga wanita itu menurut aku biasa saja, gak tahu kalo ketiga wanita itu menilai perhatianku lebih, yah karena waktu itu kata desas-desus aku tuh orangnya cuek (break bentar neh.. Gun kenapa kata saya menjadi aku?) oke balik menjadi saya ada yang protest uh, sampai mana tadi ya?

Oke kata desas-desus saya orangnya cuek, dan pernah suatu ketika saya mencoba menanyakan kepada ketiga wanita tadi, dan kesimpulannya saya emang cuek, karena waktu itu rambut saya gondrong, pakaian kumuh, jarang mandi, oke saya terima.

Lanjut… nah suatu ketika pada bulan Ramadhan di tahun 1998, kan pada waktu itu umat muslim pada puasa, lah aku juga ikut puasa, pas hari itu, habis sahur saya langsung tidur sampai menjelang buka, yah kurang lebih bangun jam setengah empat sore lah, dan kebetulan waktu itu adalah masih hari libur karena hari minggu, dan saya tidak tidur di rumah, tapi tidur di kantor PMI, saya bangun tidur gara-gara si Surti datang, kaget juga kenapa dia tahu aku ada di PMI ya? Waktu itu saya masih jaim, jadi bangun tidur terus ambil air wudhu dan sholat apa ya? Soalnya subuh lewat, Dhuhur lewat, ya udah deh karet urutannya jadi saya salat Ashar aja ya? Tentu saja melihat saya salat, si Surti jadi gembira toh, (ini neh kalo ibadahnya bukan buat Alloh, tapi buat seorang wanita – iya deh itu dulu bos). Lanjut… dan setelah salat dengan wajah berbinar-binar surti mengajak saya ngobrol di teras depan kantor PMI, tak terasa waktu berjalan cepat, karena ada wanita disamping ku sampai waktu berbuka puasa tinggal 30 menit sudah didepan mata, tak dinyana dan tak di sangka, si Surti mengajak saya mencari buka puasa, jelas aku tidak menolak, karena lumayan, ada yang nraktir makan gratis, keluar dengan motor Binter Merzy tahun 1981, yang sekarang kondisinya sudah kacau balau gak bisa jalan lagi (maaf ya Merzy ku sayang, sekarang aku pake Honda Fits). Berhenti pada satu warung di pinggir jalan, warung makan nasi sayur komplit ala mahasiswa, sambil menunggu bedug maghrib sebagai tanda buka puasa kita memesan minuman dan makanan, terus melihat-lihat sekeliling warung, sapa tahu ada arti lewat atau ada orang lewat terus ngasih duwit ke kita,

Tanda buka puasa berbunyi, aku ajak si Surti berdoa menurut agamanya masing-masing… loh… gimana tho? Si Surti itu anak Pondok Pesantren, jelas Muslim agamanya, maksudnya si Surti menyuruh aku memimpin doa, dan aku pun memimpin doa, Bismillahirohmanirohim Allaahuma bariklana fimarozaktana wakina aza banar (bener gak she tulisannya) pokonya seperti itu asalkan gak berdoa bismika allahumma ahya wabismika amud… itu doa mau tidur…

Lanjut, selesai berbuka puasa, kita cari masjid buat salat maghrib, untungnya waktu itu ada yang lagi jamaah salat maghrib, jadi ngikut jamaah itu.

Selesai maghriban, saya bertanya kepada si Surti, kamu gak pulang? Entar di cari sama pak Kiai gimana? Dia menjawab kalo libur, dan dia ingin bermain dengan aku, wah kebetulan sekali neh, udah kenyang masih ditemenin ama Surti, lalu akhirnya aku ajak main ke kampus, karena waktu itu ada acara Tausyiah dan bedah buku, selesai acara pukul 22.00 malam, sempet aku takut juga wah gimana neh caranya balikin neh si surti ke Pondok, karena takutnya entar malah di kawinkan, aku belum siap waktu itu, akhirnya si Surti bilang, mas aku diantar ke tempat kakaknya yang kost di belakang kampus IAIN, wah bersyukur sekali aku mendengar kata dari si Surti….

Lanjut, saya mengantar surti ke tempat kakaknya, sampai di depan kost kakaknya berarti akan ada perpisahan, nah aku basa-basi ngobrol kesana kemari sekitar 5 menit, lalu tiba-tiba si Surti bilang, mas saya sudah nangkap…? Dalam hati aku heran, nangkap apa neh Surti? Lalu aku balas saja kamu nangkap bola? Eh mendengar jawaban ku seperti itu si Surti langsung cemberut dan mengucapkan salam kepadaku dan bergegas masuk ke rumah kost kakaknya, yah aku Cuma bisa melenggong… dan menjawab salam Surti…

Kembalilah saya ke PMI, ketemu teman-teman, dan selama perjalanan saya berpikir terus tentang kejadian tadi, karena gak kuat saya bertanya ceritanya curhat sama teman, saya ceritakan dari A-Z, dan alhasis saya di goblog-goblogin, di tertawain, dan akhirnya kata bloon menyertai diriku, jadilah nama Oon Bloon bersanding di diriku, yah nope probleme lah, yang jelas kalo saat itu aku tahu, dan saat ini kamu mengulang lagi kata itu aku akan mengatakan aku juga nangkap kamu, dan maukah kamu jadi istriku, kalo dia balik lagi ke aku dan mengatakan kata itu lagi, yakin aku akan menerimanya, karena dah gak mungkin aku berani kok misalnya dia datang dan bilang hal yang sama yang terjadi pada tahun 1998, aku akan jual salah satu hapeku yang termahal dan tersayang ini….

 

Kehujanan

Februari 17, 2008

pulang dari kebumen, selama perjalanan kehujanan terus, padahal di jogja gak hujan, jadi sampai jogja basah kuyub, akhirnya sampai jogja yang kering kerontang tetap aja aku pake jas hujan, kan pepatah bilang sedia payung sebelum hujan, makanya selama masuk jogja yang kering kerontang tetep ku pakai jas hujan…

lagian tuh jas hujan ada manfaatnya buat ngelindungi diri dari angin malam, soalnya kan kebumen – jogja jauh… 2,5 jam, itung2 badan jadi anget….

cerita dari inun_saja

awal mula

Februari 17, 2008

kalo kebanyakan orang bilang kata pengantar atau pendahuluan,mungkin disini kita menyebutnya awal mula.

karena emang bener-bener lagi mulai,  awalnya kita bikin website, tapi lama-lama bosan juga dengan membuat website, akhirnya tercetus ide kenapa gak  buat blog aja, karena kesan blog itu kan serius tapi santai, kalo website di bikin santai mulu, jadi gak enak di pandang, baiknya kan sebuat situs website itu dengan tampilan dan isi yang formal, sedangkan kalo kita buat blog atau ngikut situs yang nyediakan blog, kita bisa leluasa mengungkapak kekonyolan-kekonyolan atau kalian yang biasa nonton teve dan tertular virus modernitas katanya gaul bahasanya katrok kata si tukul arwana, ya biar gak di bilang katrok lah

tapi yang jelas di blog ini awal mulanya dari iseng, dan bener-bener iseng, dan kita nyoba nampilin ke isengan kita selama ini dalam menjalani hidup kita.

maksudnya, dari kekonyolan dan keisengan yang kita perbuat ternyata ada hikmahnya, nah disini ini kita harus berproses jangan langsung melihat hasilnya ya…

karena selama ini kita melihat banyak sekali lulusan sarjana yang tidak pernah melihat sebuah proses apapun, atau dia tidak pernah belajar dan mengambil hikmah dari perjalanan hidupnya, tahunya makan, tidur, mandi, berangkat kuliah, pulang kuliah, pacaran dan kalo lagi nafsu nge sex baik self maupun dengan pacarnya atau bahkan beli atau nyewa PSK, nah loe gak usah munagfik lah, itu udah manusiawi banger kok, so gimananlagi ya tho?

walah mbuh lah, kita mau kasih tahu apa itu pekok (jawa) kalo di infonesiaan jadi bego

jadi kita ini orang bego, tapi yang mengaku pintar atau sok pintar jangan melupakan orang bego ya?

karena kalo di dunia ini gak ada orang bego entar kehidupan di dunia gak seimbang dong

so maklumi kami yang bego ya

salam hangat dari kami wong pekok

Hello world!

Februari 17, 2008

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!